Rabu, 18 September 2013

Laporan Eksperimen Fisika II (Membuat Alarm Sederhana)



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Remaja ini seringkali terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, khususnya kejadian pencurian di dalam rumah. Untuk bmenghindari hal tersebut, banyak cara yang telah di lakukan untuk memnghindari hal tersebut. Salah satunya adalah dengan memasang system alarm anti maling sederhana di pintu rumah.
Pemasangan alarm ini berfungsi agar kita bias mengetahui lebih dini akan terjadinya pencurian, sehingga bisa dilakukan pengamanan dan penanganan lebih awal demi keselamatan dan keamanan pemilik rumah.
Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau pemberitahuan. Dalam istilah jaringan, alarm dapat juga didefinisikan sebagai pesan berisi pemberitahuan ketika terjadi penurunan atau kegagalan dalam penyampaian sinyal komunikasi data ataupun ada peralatan yang mengalami kerusakan (penurunan kinerja). Pesan ini digunakan untuk memperingatkan operator atau administrator mengenai adanya masalah (bahaya) pada jaringan. Alarm memberikan tanda bahaya berupa sinyal, bunyi, ataupun sinar.
Alarm Anti maling sederhana ini terdiri dari komponen utama: transistor, variable resistor. Dimana transistor disini sebagai penguat suara yang nantinya di keluarkan oleh speaker. Sedangkan variable resistor sebagai penghasil suara dalam rangkaian. Adapun komponen pendukung adalah switch, kapasitor, resistor, speaker dan diode.

B.       Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1.      Komponen penyusun alarm anti maling sederhana?
2.      Cara membuat alarm anti maling sederhana?

C.      Pembatasan Masalah
Pemberian batasan ini dimaksudkan agar lebih teratah dalam penulisan laporan eksperimen ini sehingga tidak terjadi kesalah pahaman dalam menafsirkannya. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah cara merangkai dan untuk memnegetahui fungsi dari setiap komponen yang digunakan dalam merangkai alarm anti maling sederhana ini.

D.      Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah: bagaimana cara kerja dari alarm anti maling sederhana ini?


E.       Tujuan Penelitian
Dari perumusan maslah diatas, maka dapat ditentukan tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui cara kerja alarm anti maling sederhan buatan sendiri.

F.       Manfaat Penelitian
Manfaat yasng bisa diambil dari eksperimen ini adalah sebagai berikut:
1.    Dapat merangkaki sendiri alarm anti maling sederhana dan mengetahui cara kerjanya.
2.    Dapat menjadi bahan rujukan bagi peneliti lebih kanjut dalam topic yang sama.
3.    Dapat menjadi sumbangsih bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pendidikan fisika.
4.    Untuk memenuhi persyaratan dalam mata kuliah Eksperimen Fisika II.

G.      Definisi Operasional
1.    Jika baterai sudah terpasang, dan sakaelar 1 (S1) pada posisi ON, maka lampu LED akan menyala.
2.    Jika sakelar 2 (S2) di tekan dan di tahan, dari speaker akan terdengar suara sirine yang melengking tinggi disertai nyala  Lampu LED makin terang.
3.    Jika sakelar 2 (S2) dilepaskan, suara sirine perlahan-lahan akan menurun disertai nyala lampu LED makin redup.
4.    Jika sakelar 2 (S2) ditekan beberapa saat dan melepaskan tekanan, akan menghasilkan suara naik-turun pada speaker.

BAB II
LANDASAN TEORI
A.      Tinjauan Pustaka
Pengertian rangkaian dan sistem digital erat kaitannya dengan pengertian rangkaian dan sistem pada bidang elektronika. Rangkaian elektronika didefinisikan sebagai kesatuan dari komponen-komponen elektronika baik pasif maupun aktif yang membentuk suatu fungsi pengolahan sinyal (signal processing).
Dalam hal ini komponen pasif adalah komponen elektronika yang dalam operasinya tidak memerlukan catu daya dan sifatnya tidak dapat melakukan penguatan terhadap arus atau tegangan listrik, sedangkan komponen aktif adalah komponen elektronika yang dalam operasinya memerlukan catu daya dan memiliki sifat dapat menguatkan sinyal atau tegangan listrik.
Contoh komponen pasif adalah resistor, kapasitor, dan induktor, sedangkan contoh komponen aktif adalah transistor. Jenis pengolahan sinyal antara lain adalah penguatan sinyal (amplification), pembangkitan sinyal (oscillation), dan pemodulasian (modulation).
Rangkaian listrik merupakan interkoneksi berbagai piranti yang secara bersama melakukan suatu proses energy maupun informasi. Melalui rangkaian listrik energy maupun informasi di konversikan menjadi energi listrik dan sinyal listrik.
 (Sudaryatno, Sudirham.2012)
Berawal dari perkembangan inovasi, industri keamanan elektronik dan peringatan kebakaran telah berdiri sejak tahun 1850 yang di pelopori oleh John Gamewell dan Edwin Holmes yang mengubah penemuan menjadi bisnis pengamanan property dalam kehidupan. Keduanya memperdalam kemampuan ilmiah di akhir abad ke-18.
Awalnya, penemuan baterai pada tahun 1799 dan telegraf pada tahun 1841 secara umum mengubah dunia dan menginspirasi para penyuka hobi, ahli listrik dan ilmuwan yang ada di seluruh dunia untuk melihat dan memperdalam ilmu komunikasi. Tidak lama setelah telegraf diperkenalkan, seorang dokter muda yang kaya bernama William Channing membuat sebuah sistem dari pemerintah untuk menyalurkan sinyal alarm kebakaran kepada stasiun pemadam kebakaran yang ada di sekeliling kota BostonAmerika Serikat. Menggunakan morse yang ditemukan oleh Samuel Morse dalam sistem telegram yang memadukan kode dengan teknologi, Channing membuat rencana elaborasi untuk menyalurkan sinyal dari pusat sistem pemerintah menuju stasiun pemadam kebakaran untuk memberitahu titik lokasi terjadinya kebakaran. Rencana Channing memiliki masalah karena besar bunyi bel alarm tidak dapat dikendalikan dari stasiun pemadam kebakaran.
(Anonim)

Komponen Utama dan Pendukung Alarm Anti Maling Sederhana
Rangkaian alarm ini akan berbunyi apabila saklar tekan yang terpasang terhubung oleh orang.
Telah kita ketahui bahwa komponen-komponen elektronika yang dibutuhkan untuk merangkai alarm diatas mempunyai cara kerja sendiri-sendiri yaitu:
1.    Resistor berfungsi sebagai tahanan listrik yang mempunyai besar tahanan sesuai dengan warna-warna yang ditunjukkan pada transistor.
2.    Kapasitor berfungsi untuk menyimpan muatan listrik. Kapasitor yang digunakan dalam rangkaian alarm ini adalah kapasitor elektrolisis jenis elektrolisis aluminium. Kapasitor jenis ini memiliki terminal positif dan terminal negatif. Kedua terminal ini harus disambungkan dengan polaritas yang benar.
3.    Transistor berfungsi untuk mengalirkan arus melalui terminal emitor dengan polaritas paling negatif, terminal kolektor beberapa volt lebih positif dibandingkan terminal emitor lainnya dan terminal basis lebih positif 0,7 V daripada terminal emitor lainnya.
4.    Buzzer (speaker) berfungsi sebagai penghasil suara alarm.
5.    saklar SPDT (Single-Pole, Double-Throw) berfungsi untuk menyambung dan memutuskan arus listrik yang mengalir pada alarm.
6.    Baterai berfungsi sebagai sumber daya pada alarm.
7.    Dioda adalah komponen elektronika yang hanya memperbolehkan arus listrik mengalir dalam satu arah sehingga dioda seringkali disebut sebagai 'penyearah'. Adapun fungsi dioda adalah Sebagai pengaman rangkaian dari kemungkinan terbaliknya polaritas.
8.    LED berfungsi sebagai pemberi sinyal dalam bentuk cahaya.
A.  Alat dan Bahan
Komponen dasar yang diperlukan untuk membuat alarm Anti Maling Sederhana ini adalah sebagai berikut:
A.     Alat
No.
Nama Alat
Jumlah
1.
Solder
1 buah
2.
Potongan kuku
1 buah
3.
Gunting
1 buah
4.
Papan PCB 9x9 cm
1 buah
5
Kabel
Secukupnya
6
Timah
Secukupnya

B.     Bahan
No.
Nama Bahan
Jumlah
1.
Resistor 47 kiloohm
1 buah
2.
Resistor 33 kiloohm
1 buah
3.
Kondensator Poliester 0.047 µF
1 buah
4.
Kondensator Elektrolit 100 µF/16 V
1 buah
5.
Diode 1N 4002
1 buah
6.
Transistor NPN 2SB 178
1 buah
7.
Transistor PNP BC 109
1 buah
8.
Lampu LED Merah
1 buah
9.
Loudspeaker 2 inch 8 ohm
1 buah
10.
Sakelar tekan
1 buah
11.
Sakelar On-Off
1 buah
12.
Baterai 9 Volt dan kancing Baterai
1 buah

B.   Langkah-langkah Pembuatan Alarm Anti Maling Sederhana
1.    Menyiapkan alat dan bahan.
Menyiapkan alat dan bahan seperti tool set, multitester, bor PCB, gunting, dan alat–alat lainnya yang masih di perlukan. Juga bahan-bahan yang di perlukan seperti skema rangkaian, timah, solder, kabel, dan bahan–bahan lain yang masih di perlukan.
2.    Membuat chasis
Membuat Layout  rangkaian audio amplifier 8 watt  dan membuat chasis berupa PCB. Menyesuaikan ukuran-ukuran komponen yang digunakan. Setelah  menyelesaikan PCB, melakukan pengeboran untuk lobang tempat kaki–kaki komponen.
3.    Memasang komponen
Memasang komponen pada papan PCB disesuaikan dengan skema rangkaian.
4.    Pengawatan komponen
Melakukan pengawatan yang  masih di perlukan. Karena kita menggunakan PCB maka sebagian besar pengawatan komponen yang telah terjadi melalui jalur-jalur PCB, sehingga pengawatan yang masih harus dilakukan adalah terhadap komponen-komponen yang tidak terhubung oleh jalur PCB  yaitu  menghubungkannya dengan kabel, seperti terhadap output  ke pengeras suara.
5.    Menyolder
Pemasangan komponen dan pengawatan telah selesai, maka di lakukan penyolderan pada  kaki–kaki komponen serta pada kabel-kabel yang digunakan pada pengawatan. Setelah itu dilakukan  pemotongan terhadap kaki-kaki komponen atau bagian–bagian kabel yang berlebih.
6.    Uji coba
Setelah selesai di solder, maka alat dapat di uji coba.  Ketika saklar di on kan maka akan terdengar bunyi alarm(sirene). Ketika saklar di off kan maka bunyi yang tadinya terdengar akan mati perlahan.

B.       Kerangka Berfikir
Dari tinjauan pustaka yang telah diuraikan dioatas dapat disusun kerangka berfikir yaitu, apabila alarm anti maling sederhana ini diberi tegangan tanpa menekan sakelar 2 (S2) maka lampu LED akan menyala, namun redup dan speaker tidak akan mengeluarkan suara. Dan apabila sakelar 2 (S2) di tekan barulah speaker akan mengeluarkan uara melengking sirine, dengan disertai nyala lampu LED akan semakin menyala lebih terang.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.      Tempat Dan Waktu Penelitian
1.      Tempat Penelitian
Penelitian di laksanakan di Dusun KAbulika, desa Pringga Jurang Utara, Kec. Montong Gading, Lombok Timur.
2.      Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada builan Agustus 2013

B.       Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dilakukan secara sengaja. Eksperimen atau percobaan adalah penelitian dengan melakukana perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel-variabel yang di teliti.

C.      Prosedur Penelitian
Langkah-langkah dalam melakukan eksperimen ini adalah sebagai berikut:
1.      Menyiapkan alat dan bahan eksperimen.
2.      Menyusun rangkaian seperti rangkaian dibawah ini:









Ket:
1.      R1      = Resistor 47 kiloohm
2.      R2      = Resistor 33 kiloohm
3.      C1      = Kondensator elektrolit 100µF/16 V
4.      C2      = Kondensator Poliester 0.047µF
5.      D1      = Diode 1N 4002
6.      D2      = LED
7.      TR1    = Transistor BC 109
8.      TR2    = Transistor 2SB 178
9.      S1       = Sakelar On-Off
10.  S2       = Sakelar Tekan
11.  B        = Baterai 9 Volt
12.  SP       = Speaker 2 Inch 8 ohm.


4 komentar:

  1. terima kasih ini sangat membantu.
    tapi gambar susunan rangkaiannya kog gak muncul ya kak ???

    BalasHapus
  2. Terima kasih kak, postingnnya sangat membantu ) :Kak boleh minta gambar rangkaiannya tidak? Soalnya tidak bisa dibuka. Saya ada tugas Prakarya nih membuat alarm :) .Kalau boleh kirim ke email anneninunenonine@gmail.com. Maaf merepotkan :) Terima kasih sebelumya :)

    BalasHapus
  3. makasih ya, sangat membantu pekerjaan kelompok kami :) -kel. 3 fisika XII IPA 3 SMA Negeri 1 Bogor

    BalasHapus

Upgrade Samsung Galaxy W (Wonder) GT-I8150 ke Android 4.4.2 KitKat

Untuk upgrade Samsung Galaxy W (Wonder) ke Versi Android 4.4.2 KitKat, Handheld haru sudah terinstall CWM (ClockWorkMod), untuk tutorial ins...