BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Remaja
ini seringkali terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, khususnya kejadian pencurian
di dalam rumah. Untuk bmenghindari hal tersebut, banyak cara yang telah di
lakukan untuk memnghindari hal tersebut. Salah satunya adalah dengan memasang
system alarm anti maling sederhana di pintu rumah.
Pemasangan
alarm ini berfungsi agar kita bias mengetahui lebih dini akan terjadinya
pencurian, sehingga bisa dilakukan pengamanan dan penanganan lebih awal demi
keselamatan dan keamanan pemilik rumah.
Alarm
secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau
pemberitahuan. Dalam istilah jaringan,
alarm dapat juga didefinisikan sebagai pesan berisi pemberitahuan ketika
terjadi penurunan atau kegagalan dalam penyampaian sinyal komunikasi data ataupun ada
peralatan yang mengalami kerusakan (penurunan kinerja). Pesan ini digunakan
untuk memperingatkan operator atau administrator mengenai
adanya masalah (bahaya) pada jaringan. Alarm memberikan tanda bahaya berupa
sinyal, bunyi, ataupun sinar.
Alarm
Anti maling sederhana ini terdiri dari komponen utama: transistor, variable
resistor. Dimana transistor disini sebagai penguat suara yang nantinya di
keluarkan oleh speaker. Sedangkan variable resistor sebagai penghasil suara
dalam rangkaian. Adapun komponen pendukung adalah switch, kapasitor, resistor,
speaker dan diode.
B. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah dalam penelitian ini
dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Komponen penyusun alarm anti maling
sederhana?
2. Cara membuat alarm anti maling
sederhana?
C. Pembatasan
Masalah
Pemberian batasan ini dimaksudkan agar lebih teratah
dalam penulisan laporan eksperimen ini sehingga tidak terjadi kesalah pahaman
dalam menafsirkannya. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah cara
merangkai dan untuk memnegetahui fungsi dari setiap komponen yang digunakan
dalam merangkai alarm anti maling sederhana ini.
D. Perumusan
Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka perumusan
masalah penelitian ini adalah: bagaimana cara kerja dari alarm anti maling
sederhana ini?
E. Tujuan
Penelitian
Dari perumusan maslah diatas, maka dapat ditentukan
tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui cara kerja alarm anti maling
sederhan buatan sendiri.
F. Manfaat
Penelitian
Manfaat yasng bisa diambil dari eksperimen ini adalah
sebagai berikut:
1.
Dapat merangkaki sendiri alarm anti maling sederhana dan mengetahui cara
kerjanya.
2.
Dapat menjadi bahan rujukan bagi peneliti lebih kanjut dalam topic yang
sama.
3.
Dapat menjadi sumbangsih bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang
pendidikan fisika.
4.
Untuk memenuhi persyaratan dalam mata kuliah Eksperimen Fisika II.
G. Definisi
Operasional
1.
Jika baterai sudah terpasang, dan sakaelar 1 (S1) pada posisi ON, maka
lampu LED akan menyala.
2.
Jika sakelar 2 (S2) di tekan dan di tahan, dari speaker akan terdengar
suara sirine yang melengking tinggi disertai nyala Lampu LED makin terang.
3.
Jika sakelar 2 (S2) dilepaskan, suara sirine perlahan-lahan akan menurun
disertai nyala lampu LED makin redup.
4.
Jika sakelar 2 (S2) ditekan beberapa saat dan melepaskan tekanan, akan
menghasilkan suara naik-turun pada speaker.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A. Tinjauan
Pustaka
Pengertian
rangkaian dan sistem digital erat kaitannya dengan pengertian rangkaian dan
sistem pada bidang elektronika. Rangkaian elektronika didefinisikan sebagai
kesatuan dari komponen-komponen elektronika baik pasif maupun aktif yang
membentuk suatu fungsi pengolahan sinyal (signal processing).
Dalam
hal ini komponen pasif adalah komponen elektronika yang dalam operasinya tidak
memerlukan catu daya dan sifatnya tidak dapat melakukan penguatan terhadap arus
atau tegangan listrik, sedangkan komponen aktif adalah komponen elektronika
yang dalam operasinya memerlukan catu daya dan memiliki sifat dapat menguatkan
sinyal atau tegangan listrik.
Contoh
komponen pasif adalah resistor, kapasitor, dan induktor, sedangkan contoh komponen
aktif adalah transistor. Jenis pengolahan sinyal antara lain adalah penguatan
sinyal (amplification), pembangkitan sinyal (oscillation), dan pemodulasian
(modulation).
Rangkaian listrik merupakan interkoneksi berbagai
piranti yang secara bersama melakukan suatu proses energy maupun informasi.
Melalui rangkaian listrik energy maupun informasi di konversikan menjadi energi
listrik dan sinyal listrik.
(Sudaryatno, Sudirham.2012)
Berawal
dari perkembangan inovasi, industri keamanan elektronik dan peringatan
kebakaran telah berdiri sejak tahun 1850 yang di pelopori oleh John Gamewell
dan Edwin Holmes yang mengubah penemuan menjadi bisnis pengamanan property
dalam kehidupan. Keduanya memperdalam kemampuan ilmiah di akhir abad ke-18.
Awalnya,
penemuan baterai pada
tahun 1799 dan telegraf pada tahun 1841 secara umum mengubah dunia dan
menginspirasi para penyuka hobi, ahli listrik dan
ilmuwan yang ada di seluruh dunia untuk melihat dan memperdalam ilmu
komunikasi. Tidak lama setelah telegraf diperkenalkan, seorang dokter muda
yang kaya bernama William
Channing membuat sebuah sistem dari
pemerintah untuk menyalurkan sinyal alarm kebakaran kepada stasiun pemadam
kebakaran yang ada di sekeliling kota Boston, Amerika
Serikat. Menggunakan morse yang ditemukan oleh Samuel Morse dalam
sistem telegram yang
memadukan kode dengan teknologi,
Channing membuat rencana elaborasi untuk menyalurkan sinyal dari pusat sistem
pemerintah menuju stasiun pemadam kebakaran untuk memberitahu titik lokasi
terjadinya kebakaran. Rencana Channing memiliki masalah karena besar
bunyi bel
alarm tidak dapat dikendalikan dari stasiun pemadam kebakaran.
(Anonim)
Komponen Utama dan Pendukung Alarm
Anti Maling Sederhana
Rangkaian
alarm ini akan berbunyi apabila saklar tekan yang terpasang terhubung oleh
orang.
Telah
kita ketahui bahwa komponen-komponen elektronika yang dibutuhkan untuk
merangkai alarm diatas mempunyai cara kerja sendiri-sendiri yaitu:
1. Resistor berfungsi sebagai tahanan
listrik yang mempunyai besar tahanan sesuai dengan warna-warna yang ditunjukkan
pada transistor.
2. Kapasitor berfungsi untuk menyimpan
muatan listrik. Kapasitor yang digunakan dalam rangkaian alarm ini adalah
kapasitor elektrolisis jenis elektrolisis aluminium. Kapasitor jenis ini
memiliki terminal positif dan terminal negatif. Kedua terminal ini harus
disambungkan dengan polaritas yang benar.
3. Transistor berfungsi untuk
mengalirkan arus melalui terminal emitor dengan polaritas paling negatif,
terminal kolektor beberapa volt lebih positif dibandingkan terminal emitor
lainnya dan terminal basis lebih positif 0,7 V daripada terminal emitor lainnya.
4. Buzzer (speaker) berfungsi sebagai
penghasil suara alarm.
5. saklar SPDT (Single-Pole,
Double-Throw) berfungsi untuk menyambung dan memutuskan arus listrik yang
mengalir pada alarm.
6. Baterai berfungsi sebagai sumber
daya pada alarm.
7. Dioda adalah komponen elektronika
yang hanya memperbolehkan arus listrik mengalir dalam satu arah sehingga dioda
seringkali disebut sebagai 'penyearah'. Adapun fungsi dioda adalah Sebagai
pengaman rangkaian dari kemungkinan terbaliknya polaritas.
8. LED berfungsi sebagai pemberi sinyal
dalam bentuk cahaya.
A.
Alat dan Bahan
Komponen
dasar yang diperlukan untuk membuat alarm Anti Maling Sederhana ini adalah
sebagai berikut:
A.
Alat
No.
|
Nama Alat
|
Jumlah
|
1.
|
Solder
|
1 buah
|
2.
|
Potongan kuku
|
1 buah
|
3.
|
Gunting
|
1 buah
|
4.
|
Papan PCB 9x9 cm
|
1 buah
|
5
|
Kabel
|
Secukupnya
|
6
|
Timah
|
Secukupnya
|
B. Bahan
No.
|
Nama
Bahan
|
Jumlah
|
1.
|
Resistor
47 kiloohm
|
1 buah
|
2.
|
Resistor
33 kiloohm
|
1 buah
|
3.
|
Kondensator
Poliester 0.047 µF
|
1 buah
|
4.
|
Kondensator
Elektrolit 100 µF/16 V
|
1 buah
|
5.
|
Diode
1N 4002
|
1 buah
|
6.
|
Transistor
NPN 2SB 178
|
1 buah
|
7.
|
Transistor
PNP BC 109
|
1 buah
|
8.
|
Lampu
LED Merah
|
1 buah
|
9.
|
Loudspeaker
2 inch 8 ohm
|
1 buah
|
10.
|
Sakelar
tekan
|
1 buah
|
11.
|
Sakelar
On-Off
|
1 buah
|
12.
|
Baterai
9 Volt dan kancing Baterai
|
1 buah
|
B.
Langkah-langkah Pembuatan Alarm Anti Maling Sederhana
1. Menyiapkan alat
dan bahan.
Menyiapkan alat dan
bahan seperti tool set, multitester, bor PCB, gunting, dan alat–alat lainnya yang masih di perlukan. Juga bahan-bahan
yang di perlukan seperti skema rangkaian, timah, solder, kabel,
dan bahan–bahan lain yang masih di perlukan.
2. Membuat chasis
Membuat Layout rangkaian audio amplifier 8
watt dan membuat chasis berupa PCB. Menyesuaikan ukuran-ukuran komponen
yang digunakan. Setelah menyelesaikan PCB, melakukan pengeboran untuk lobang
tempat kaki–kaki komponen.
3. Memasang
komponen
Memasang komponen pada papan PCB disesuaikan dengan skema
rangkaian.
4. Pengawatan
komponen
Melakukan pengawatan yang masih di perlukan. Karena
kita menggunakan PCB maka sebagian besar pengawatan komponen yang telah terjadi
melalui jalur-jalur PCB, sehingga pengawatan yang masih harus dilakukan adalah
terhadap komponen-komponen yang tidak terhubung oleh jalur PCB
yaitu menghubungkannya dengan kabel, seperti terhadap output ke
pengeras suara.
5. Menyolder
Pemasangan komponen dan pengawatan telah selesai, maka di
lakukan penyolderan pada kaki–kaki komponen serta pada kabel-kabel yang
digunakan pada pengawatan. Setelah itu dilakukan pemotongan terhadap
kaki-kaki komponen atau bagian–bagian kabel yang berlebih.
6. Uji coba
Setelah selesai di solder, maka alat dapat di uji
coba. Ketika saklar di on kan maka akan terdengar bunyi alarm(sirene).
Ketika saklar di off kan maka bunyi yang tadinya terdengar akan mati perlahan.
B. Kerangka
Berfikir
Dari tinjauan pustaka yang telah diuraikan dioatas dapat disusun
kerangka berfikir yaitu, apabila alarm anti maling sederhana ini diberi
tegangan tanpa menekan sakelar 2 (S2) maka lampu LED akan menyala, namun redup
dan speaker tidak akan mengeluarkan suara. Dan apabila sakelar 2 (S2) di tekan
barulah speaker akan mengeluarkan uara melengking sirine, dengan disertai nyala
lampu LED akan semakin menyala lebih terang.
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
A. Tempat
Dan Waktu Penelitian
1.
Tempat Penelitian
Penelitian
di laksanakan di Dusun KAbulika, desa Pringga Jurang Utara, Kec. Montong
Gading, Lombok Timur.
2.
Waktu Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan pada builan Agustus 2013
B. Metode
Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen
yang dilakukan secara sengaja. Eksperimen atau percobaan adalah penelitian
dengan melakukana perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel-variabel
yang di teliti.
C. Prosedur
Penelitian
Langkah-langkah dalam melakukan eksperimen ini adalah
sebagai berikut:
1.
Menyiapkan alat dan bahan eksperimen.
2.
Menyusun rangkaian seperti rangkaian dibawah ini:

Ket:
1.
R1 = Resistor 47 kiloohm
2.
R2 = Resistor 33 kiloohm
3.
C1 = Kondensator elektrolit 100µF/16
V
4.
C2 = Kondensator Poliester
0.047µF
5.
D1 = Diode 1N 4002
6.
D2 = LED
7.
TR1 = Transistor BC 109
8.
TR2 = Transistor 2SB 178
9.
S1 = Sakelar On-Off
10. S2 = Sakelar Tekan
11. B = Baterai 9 Volt
12. SP = Speaker 2 Inch 8 ohm.
terima kasih ini sangat membantu.
BalasHapustapi gambar susunan rangkaiannya kog gak muncul ya kak ???
oya nanti di perbaiki lgi, trimakasih,.
HapusTerima kasih kak, postingnnya sangat membantu ) :Kak boleh minta gambar rangkaiannya tidak? Soalnya tidak bisa dibuka. Saya ada tugas Prakarya nih membuat alarm :) .Kalau boleh kirim ke email anneninunenonine@gmail.com. Maaf merepotkan :) Terima kasih sebelumya :)
BalasHapusmakasih ya, sangat membantu pekerjaan kelompok kami :) -kel. 3 fisika XII IPA 3 SMA Negeri 1 Bogor
BalasHapus